Sabtu, 23 Maret 2013

Cerbung GG911 Episode 2 "Kenyataan yang Samar-Samar" (The Fact That a Vague)

Hai kawan, setelah kemarin cerpen saya GG911 episode 1 rilis
kita lanjut ke episode 2 yuk!

                 GG911 Episode 2 "Kenyataan yang Samar-Samar"


"Percayalah! Pakai gelang itu.."
Sepintas mereka berlima ragu, wajah kesalpun turut menyambangi wajah kelimanya. Rossy yang terlihat paling kesal diantara mereka terlihat hendak menyampaikan amarahnya, tapi seketika itu juga perempuan misterius itu mendorong mereka berlima. Dan magic! mereka berlima ada di dunia mereka semula. Elly di kamar mandinya, Jessy di tengah jalan, Lussy di meja belajarnya, begitupula Angie dan Rossy.

"Hah? ini..." Jessy tersenyum. Ia ternyata hanya bermimpi. Lalu, perlahan matanya melirik ke arah lengan tangannya.
"Appppaaaa???????" Sontak betapa terkejutnya Ia melihat gelang yang ada di mimpinya menggantung di lengannya.
"Oh, tidak. Aku tidak boleh berfikiran yang macam-macam. Oh ya! aku harus ke sekolah!!" Jessy berusaha tenang dan Ia teringat matahari kian menaik.

***

Di halaman sekolah, terlihat Lussy dengan kedua tangan dimasukkan ke saku roknya, Ia berjalan tenang seperti biasanya. Tepat di seberangnya terlihat raut khawatir dari wajah Angie yang sedang berjalan. Angie yang segera menyadari kehadiran Lussy segera mendekatinya.
"Lussy!" Sapa Angie seolah seperti habis dikejar hantu.
"Aku tahu" Jawab Lussy tenang. Seakan Ia tahu apa yang akan dikatakan Angie.
"Semalam kalian ada di mimpiku, dan ini.. apa kalian juga memilikinya? Jika tidak, tolong jangan anggap aku gila" Tanya Rossy yang tiba-tiba datang sambil menunjukkan gelangnya.
"Rossy? K-kau? jadi ini..." Angie terkejut. Ketiganya bertatapan. Mereka sama-sama beranggapan kalau mimpi semalam benar-benar nyata.
"Tenang semuanya! kumohon jangan berfikiran yang macam-macam, TENANG!!!" Kata Elly yang langsung menyerobot.
"Hey, katakan itu pada dirimu sendiri, nona panik! kaulah yang tidak tenang" Balas Rossy.
"Kalau mimpi semalam memang benar nyata, mengapa kita masih disini? terakhir kudengar perempuan misterius itu mangatakan kita sudah mati bukan?" Lussy mengembalikan pembicaraan ke topik semula.
"Dan, yang terakhir kali kudengar, Ia juga mengatakan kalau gelang yang kita pakai dapat membuat manusia melihat kita" Timpal Angie.
"Dan yang terakhir kali  kudengar adalah bel masuk sekolah! semuanya, ayo cepat masuk, nanti lagi kita bicarakan hal itu" Kata Jessy yang datang tiba-tiba langsung menarik Elly.
"Tunggu Jessy, pertanyaanya bagaimana kita bisa membicarakannya lagi? kita kan beda kelas" Tanya Angie.
"Oh ya, benar juga!" Jessy menghentikan langkahnya dan berfikir sejenak.
"Kantin sekolah setelah istirahat pertama, setuju? Kita masih satu sekolah kan?" Jessy memutuskan seraya tersenyum simpul.

***

 Bel istirahat berbunyi, seperti yang sudah disepakati Jessy, Lussy, Elly, Rossy, dan Angie pun bertemu di kantin.
"Darimana kita mulai?" Tanya Rossy membuka percakapan.
"Kau sudah memulainya" Canda Elly.
"Bukan itu maksudku!!" Rossy terlihat serius, Angie dan Jessy jadi ikut tertawa.
"Perempuan itu bilang kita sudah mati, Ia juga bilang gelang ini yang dapat membuat kita terlihat manusia" Lussy memulai topik.
"Tapi apa benar itu nyata?" Tanya Elly.
"Jika mimpi semalam tidak nyata, mengapa kita berlima memiliki mimpi yang sama?" Tanya balik Lussy.
"Perempuan misterius itu, dan gelang ini adalah kuncinya agar kita tahu apa yang sebenarnya terjadi. Dan tentang perempuan misterius itu, apa ada yang tahu cara untuk bertemu dengannya lagi?" Tanya Elly.
"Satu lagi kunci petunjuk yang kita punya," Kata Angie lirih.
"Apa itu Angie?" Tanya Rossy.
"Tidak jadi, itu mustahil" Kata Angie.
"Ayolah katakan saja, jangan membuat kami penasaran" Tanya Jessy penasaran.
"Diana.." Jawab Angie pelan.
"Kalau tidak salah kau berkali-kali menyebut nama itu saat kita bertemu di mimpi bukan?" Tanya Elly.
"Diana? siapa Diana?" Tanya Jessy lagi.
"Diana adalah mendiang sepupuku. Ia meninggal 3 tahun yang lalu karena kecelakaan. Dan yang perlu kalian tahu yaitu perempuan misterius yang kita temui semalam mirip persis dengan Diana sepupuku!" Jelas Angie.
"Maksudmu  semalam kita bertemu dengan orang mati? dan orang mati itu bilang kita sudah mati?!" Elly terkejut.
"Dunia ini sudah gila! Aku tidak mau mati sebelum aku membanggakan kedua orang tuaku! kalian mengerti itu??!!" Tegas Rossy yang terkejut. Elly dan Lussy jadi ikutan shock.
"T-tunggu dulu semuanya, kita masih belum tahu kalau kita memang sudah mati! jadi tenanglah" Jessy berusaha menenangkan.
"Kalau begitu, bagaimana kita dapat membuktikannya! lagipula sudah jelas, orang yang kita temui semalam adalah orang mati dan Ia pasti berkata benar" Kata Lussy.
"Bisa saja perempuan misterius yang kita temui semalam hanya mirip wajahnya saja dengan sepupu Angie" Tegas Jessy.
"Tapi.., bukti sudah jelas! mimpi semalam memang nyata. Lihat gelang yang ada di tanganmu, itu nyata!" Lussy jadi berdebat dengan Jessy. Sementara yang lainnya terlihat benar-benar terkejut. Wajah khawatir dan seperti tidak terima nampak di wajah kelimanya. Angie, Elly, dan Rossy sudah bungkam mulut, seperti tak ada lagi yang dapat mereka debat dan katakan.
BRRRAAGGG!!
"Dunia ini benar-benar sudah gila!!" Keluh Rossy sambil menggebrak meja yang ada dihadapannya.
"Kita akan bertemu dengan perempuan misterius itu!" Tegas Jessy.
"Bagaimana caranya?!" Kata Lussy.
"Kita bertemu dengannya semalam melalui mimpi, maka kita bisa menemuinya lagi dengan cara yang sama, dengan mimpi!" Jelas Jessy.
"Apa itu akan berhasil?" Elly tampak ragu.
"Itulah sebabnya kita coba!" Tegas Jessy.


Bersambung..............
(To be continued)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar